ISLAM: Kasih Sayang Bagi Semesta Alam
oleh Aida Harfitta Nurulinda
Sebagai
agama besar dunia, Islam yang dibawa Rasulullah SAW telah melewati banyak fase
sehingga dapat dianut dan dikenal oleh umat manusia. Ajaran yang menegakkan
Tauhid ini membawa kasih sayang yang disebarkan tidak hanya pada diri sendiri,
namun juga sesama manusia, makhluk hidup, serta lingkungan. Islam menganjurkan
untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia, penyamaan derajat antara perempuan
dan laki-laki, menjaga alam dan isinya, serta menjaga manusia agar tetap sesuai
kodratnya.
Rasulullah
SAW hadir di dunia ini dengan membawa rahmat yang ada dalam dirinya. Rahmat itu
bukan hanya untuk umat Muslim semata, namun juga untuk umat non-Muslim. Dari sini,
jelas sekali bahwa dalam menyebarkan kasih sayang, Islam tidak membeda-bedakan
objeknya. Sebagaimana tertera dalam Surah al Anbiya ayat 107, yang artinya: “Dan
tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam.”
Tidak
ada redaksi ‘bagi umat Islam saja’ di dalamnya. Lantas, mengapa terkadang kita
masih sering membeda-bedakan ketika hendak berbuat sesuatu? Kadang kala, hal
tersebut muncul karena adanya perbedaan. Di antara kita dan orang yang berbeda
latar, sering kali timbul tembok yang membatasi untuk berbuat baik.
Islam
hadir sebagai penyempurna ajaran sebelumnya. Seluruh ajaran Islam bersifat universal,
artinya dapat diterapkan oleh para umat beragama. Sebab, Islam yang disampaikan
Rasulullah SAW bersumber langsung dari Allah SWT dan terjaga kemurniannya. Mulai
dari hal terkecil hingga terbesar, dari membuka mata hingga menutup mata, semua
diatur dan diterangkan dalam Islam. Kelengkapan ajaran ini menjadi pedoman yang
dipegang oleh umat Muslim sampai kapan pun.
Jika
dilihat dari peraturan bagi umatnya, maka Islam adalah yang paling ketat. Segala
tindak tanduk umat Muslim diatur untuk menjadi sebaik-baik manusia, seperti
cara makan, cara berpakaian, cara berbicara, cara menyembelih hewan kurban, dan
masih banyak lagi. Semua itu bermanfaat untuk menjaga perilaku manusia agar
tidak sewenang-wenang.
Dengan
segala kesempurnaan ajaran yang ada, apabila setiap umat Muslim menerapkan
sifat rahmatan lil ‘alamin dalam hidup berdampingan, maka dunia yang
damai dan tentram dapat terwujud. Di tengah perbedaan paham dalam internal agama
Islam, hendaknya umat Muslim tetap saling dukung untuk menyiarkan ajarannya
yang universal. Bukan justru semakin tergodog oleh konflik dalam badan sendiri.
#KKLDRIAINPTK2020
Bagus sekali smoga menjadi ilmu yg bermanfaat y
BalasHapusAamiin
HapusMantepp, tambahan ilmu ni hehe
BalasHapusMakasih 😁
Hapus