Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Sadar Usia, Tiada Karya

Di angka yang mungkin tergolong sebagai remaja bontot, dua satu menunjukkan bahwa DUA (dunia-akhirat) adalah SATU (semua kepunyaan tuhan). Di periode ini, seharusnya kita bisa lepas dari DUA (donasi Ibu-Ayah) menjadi SATU (usaha atuh). Sejalan dengan akronim yang saya buat-buat, dua satu juga memperlihatkan angka yang matang untuk mengolah rasa. Segala macam rasa, baik yang kita rasakan dari orang maupun sebaliknya.  "Kalau belum seimbang antara urusan dunia dan akhirat, belum benar hubungan kepada sesama dan Tuhan, hidup masih ditanggung orang tua, apalagi emosi masih kocar-kacir, aku kudu piye?" Mana saya tahu, saya juga masih begitu. Memang, saya tidak sesuper Mario Teguh, tidak sesemangat Merry Riana, tidak setegas Najwa Shihab, tidak sekocak Raditya Dika, dan tidak selucu negeri ini. Tidak juga sebegitu berpengaruh pada sekitar seperti para buzzer dan influencer. Keberadaan saya cukup untuk disyukuri keluarga, kenihilan saya pun tidak akan mengguncang dunia.  Tapi: kepal