Andai Kata Dunia..

Hai.

Apa kalian percaya jika kukatakan bahwa penulis cerita ini adalah manusia? Bagaimana jika aku adalah seorang jin atau hewan yang berkeinginan menjadi penulis besar? Atau, bagaimana jika aku adalah seonggok batu menulis yang perlahan rapuh karena tetesan hujan? Apa kalian percaya? Terlalu sempit apabila kalian tak percaya. 

Apa kalian menyangkal jika kukatakan bahwa suatu saat manusia akan menjadi budak dari benda mati? Bagaimana jika manusia menjadi pembantu dari mesin-mesin yang semakin cerdas? Atau, bagaimana jika manusia menjadi peliharaan dari hewan-hewan yang biasa diacuhkan? Apa kalian menyangkal? Terlalu sempit apabila kalian menyangkal.

Aku tahu jika dunia berputar, aku juga tahu jika kehidupan pun berputar. Aku percaya jika kekuasaan, harta, dan segala hal antah berantah turut berputar. Bahkan mungkin kelak aku akan berjalan di bawah malam yang terik dan siang yang sejuk. Mungkin kelak aku akan diikat oleh anjing yang membawaku berjalan di taman. Mungkin kelak aku akan ditebang oleh pepohonan karena terlalu banyak menghasilkan karbondioksida. Mungkin kelak aku akan menjadi sesosok yang asing di bumi sendiri. Mungkin, andai kata aku masih hidup.

Dunia sempit, ya, benar. Dulu kupikir daun kelor itu besar, rupanya tak sampai seperempat telapak tangan. Mengerikan sekali, ya, benar. Jika Tuhan menggoyang dunia sedikit saja, semua gempar. Tuhan berkuasa, ya, benar. Apa yang dapat kita kata jika Ia menghendaki, bahkan yang buruk sekalipun? Kita hina, ya, benar. Manusia saja dibantai habis-habisan, apalagi yang bukan? 

Bagaimana jika Tuhan memerintahkan dunia seisinya membudaki manusia? Ya, mau bagaimana lagi? Andai kata dunia...

Edisi Sadar yang Tak Tersadar, oleh Calon Sarjanawati.

Komentar

What's on?

Tentang Aku dan Sebuah Tragedi

Islamic Tolerance

Bukan Mahabarata

Seram