Yesus Anak Tuhan


Sungguh, jiwa yang telah lama mati, tidak akan hidup lagi. Walaupun kau punya mu'jizat bisa menghidupkan orang mati, kau tidak akan bisa menghidupkan dirimu sendiri tanpa restu Tuhan. Kau dipuja-puja sampai kau dianggap Tuhan oleh manusia yang menganggap dirinya hebat. Sungguh malangnya nasib-Mu, padahal kau tidak ingin dianggap hebat, karena kau tahu Tuhan lebih berkuasa daripada kau. Seperti saat kau dipampang di atas kayu oleh manusia yang menganggap dirimu Tuhan, dengan mengangkang, dan siapa yang bisa menyelamatkanmu jika bukan Tuhan yang berkuasa atas semua ini. Sungguh, kau sangat kecewa terhadap umatmu yang sok pintar, dan seketika itu kau pun pergi meninggalkan umatmu yang dalam keadaan tidak sadar bahwa dirinya salah arah. Kau pun tidak peduli karena umatmu sudah sangat berdosa terhadapmu, dan seharusnya kau memaafkan itu sebagai utusan Tuhan. Suatu saat, kau akan dikembalikan ke bumi oleh Tuhan. Dzat yang paling mulia untuk menuntun para manusia hina ini ke jalan yang benar dan agar umatmu yang pintar bisa berfikir bahwa dirinya salah arah, bahwa kau hanya seorang utusan Tuhan, tidak lebih. Dan bagaimana manusia bisa menganggapmu Tuhan sedangkan bumi ini sudah ada jauh sebelum kau lahir. Kau adalah manusia yang mulia, kau agung tapi akan tetap menjadi manusia dan akan selalu begitu. Sungguh, aku sangat berdosa jika beranggapan bahwa dirimu adalah Tuhan.

Lebanon dalam keadaan dingin di bulan November.

Edisi Meminjam Ponsel Malaikat, oleh Manusia Baik.

Komentar

  1. Tulisan ini tidak bermaksud menyinggung kepercayaan manapun, hanya sebuah karya seorang penulis. Silahkan beri komentar yang membangun, jika menginginkan.

    BalasHapus

Posting Komentar

What's on?

Tentang Aku dan Sebuah Tragedi

Islamic Tolerance

Bukan Mahabarata

Andai Kata Dunia..

ISLAM: Kasih Sayang Bagi Semesta Alam