Pengobat Rindu


Tahun berlalu, bulan terlewati, minggu terlampaui, jam terlangkaui, menit dan detik terus berlari. Sampai kini aku masih mencari untuk dapat mengerti. Untuk apa? Untuk apa aku mencari ilmu di bumi.
Salah satu bagian kecil dari dunia ini, dunia kampus ku namai. Tidak cukup rasanya dunia itu membuat aku mengerti, apa lagi kalau hanya di dalam kelas yang dipinjami. Untuk sementara waktu ini. Tentu sebagai pencari, aku harus dapat memilih. Siapa rujukan untuk ilmu yang aku cari.
Tentu adab harus diusahakan untuk diaplikasikan setiap hari. Ilmu dicari bukan untuk tujuan utama berdebat sana sini. Apa lagi yang dibicarakan terlalu tinggi, sedangkan hal sederhana selalu dilupakan dalam kehidupan sehari-hari.
Aku kembali dipertemukan dengan seseorang yang menjadi inspirasi yang selalu memotivasi. Nasihat yang ku dapati, sebagai yang sedang mencari. “Ilmu itu semestinya membuat kita semakin takzim”, ujarnya1 kudapati.

Edisi Untuk Apa Aku Mencari, oleh Hembusan Angin.



1 Semoga beliau sehat selalu. aamiin


Komentar

What's on?

Tentang Aku dan Sebuah Tragedi

Islamic Tolerance

Andai Kata Dunia..

Bukan Mahabarata

Seram