Kutukan


Musim hujan yang menyenangkan, tapi aku merindukan musim gugur, agar aku tau siapa saja yang bertahan dari keguguran. Dan sekarang aku yakin bahwa aku masih ada di bumi dengan adanya udara yang masuk ke hidung, dan hidung siapa saja yang belum tidur ataupun sudah bermimpi bertemu bidadari, udara yang dari dulu tidak pernah berubah masih sama seperti dulu aku kecil, sama-sama gratis. Ketika Manusia Baiq kecil, dia nakal dan juga pernah beranggapan bahwa dirinya adalah monyet yang dikutuk ibunya menjadi manusia. Dan suatu saat ketika sukses, dia mau mencari ibu kandungnya untuk dimasukkan ke panti jompo monyet atau taman binatang agar mencarinya tak susah. Dasar Manusia Baiq, kelakuannya yang tidak pernah baik, nama hanya sebagai topeng.
Manusia Baiq juga berteman dengan syetan, karena dia beranggapan bahwa dirinya juga kurang baik dan merasa tidak pantas jika berteman dengan orang suci. Dia berkawan dengan syetan jadi syetan tidak akan menganggunya, kan syetan sudah jadi kawan, masa sesama teman mengganggu. Dan Manusia Baiq juga beranggapan bahwa dirinya najis, karena jika wanita suci menyentuhnya akan batal wudhu'nya. Mungkin kalian akan beranggapan dia gila. Tidak masalah, semua orang bebas berpendapat dan kalian beranggapan seharusnya Manusia Baiq tidak ada di bumi, kalian benar tidak adanya Manusia Baiq dan kalian di bumi. Bumi ini akan berjalan seperti seharusnya.
Mungkin ini tulisan Manusia Baiq yang terakhir, dia mau pensiun katanya. Dan pembaca juga sudah bosan serta menginginkan penulis baru. Jadi kalian yang masih baru silahkan menulis, tulislah apa yang ingin kalian tulis. Waktu akan membuat kita lupa, tapi apa yang kita tulis tidak mungkin. Jangan sedih jika Manusia Baiq tidak menulis lagi, dia akan tetap ada di bumi, dia tidak akan tinggal di planet Mars ataupun Neptunus. Selamat malam dan selamat akhir tahun.

Edisi Ujung Tak Berakhir, oleh Manusia Baik.

Komentar

What's on?

Tentang Aku dan Sebuah Tragedi

Islamic Tolerance

Andai Kata Dunia..

Bukan Mahabarata

Seram