Blue Sun

Credit : Dreamstime.com


Matahari membiru, apa kau pernah dengar?

Bukan hanya bulan saja yang membiru, matahari pun demikian. Panasnya telah tercurah untuk semua makhluk yang ada di dunia. Jingganya telah sirna seiring samarnya sinar surya indah. Perlahan ia membeku, meringkuk dalam hangat yang tak lagi ada. Tangannya berusaha memeluk seluruh tubuh, sayang, ia tak sampai. Rapuh.
Dunia seolah berhenti berputar. Tata surya seakan berhenti bergerak. Sang pusat segalanya telah tiada, mencapai batas akhir masanya. Tubuh yang tadinya kekar mulai retak, senyum yang terpatri mulai terganti, dirinya tergerus semakin kurus, sampai masa hancurlah ia. Tidak ada yang bicara, tidak ada yang berbisik, tidak ada yang tak ternganga. Pusat tata surya gugur sudah. Runtuh.
Seluruh mkahluk yang bernyawa mengeluarkan suaranya. Lantang, memecah gendang. Mereka panik dan saling bertabrakan, katanya, “Apa yang terjadi pada dunia?!”. Lantas bumi pun tertawa, merutuki tingkah gila manusia. Masih tak sadar pula mereka. Ia getarkan badan sekuat tenaga, direntangkan tangan sampai terbelah dua, dan “Manusia-manusia Tak Berdosa” tenggelam di dalamnya. Rabas.

Bumi pun turut membiru, apa kau kan buat?

Edisi Duniaku Dalam Duniaku, oleh Calon Sarjanawati.


Komentar

What's on?

Tentang Aku dan Sebuah Tragedi

Islamic Tolerance

Andai Kata Dunia..

Bukan Mahabarata

Seram