Siapa Aku?
Who am I? aku sudah membacanya. Akan ku katakan bahwa hidup
ini terlalu cepat untuk dilewati dengan begitu saja. Aku mempercayai Tuhan Yang
Maha Esa, Sang Maha Pencipta. Aku adalah manusia ciptaan-Nya.
Jangan bayangkan aku menulis di ruangan yang tenang, dengan
meja, kursi yang nyaman, sebuah laptop, secangkir teh hangat, serta terpaan
cahaya mentari yang menyinari, karena ini sudah malam. Dan kalian
membayangkannya.
Nama ku Watermark, karakter yang dibuat secara tidak
sengaja, ketika mencari nama pena. Aku merupakan tanda air. Di mana di tanda
air itu ada nama singkatan dari nama kepanjangan ku. Dari ketidaksengajaan itu,
aku mulai menyukai nama yang diberi. Walaupun tulisan ku tidak banyak yang
menyukai, mungkin. Perkenalan singkat ini ku rasa cukup untuk menghilangkan
rasa penasaran kalian terhadap pertanyaan, siapa aku? Jika belum, untuk itu
terpaksa ku katakan bahwa ditulisan Hembusan
Angin dengan judul: Membongkar Siapa Watermark dia benar, ada aku di sana,
dalam foto itu.
The last, ingin ku katakan. Ada pahala, ada dosa. Ada
baik, ada buruk. Ada putih, ada hitam. Ada bersih, ada kotor. Bumi kau bilang
berputar, air mengalir ke tempat terendah, ketika menjadi tinggi, jangan lupa
di bawah. Ku dengar masing-masing orang punya zona waktu masing-masing pula.
Kata ku punya nafsunya, jangan mudah percaya dengan kata-kata indah, tetapi
lihat kandungan makna di baliknya.
Tidak terasa hari berlalu, musim
berganti. Ku mulai tanggal 20, tanggal 19 ku harus pergi.
“Kalau ada jarum yang patah. Jangan
di simpan di dalam peti. Kalau ada kata yang salah. Jangan di simpan di dalam
hati.”
“Khilaf dan salah mohon dimaafkan.
Dunia akhirat mohon direlakan. Salah dan janggal mohon ditunaikan. Semoga
mendapat ridhanya Tuhan.”
Walaupun Saturated Water menyerang, kau harus tetap kuat Waterline.
Edisi Prioritaskan Hari
Mu, oleh Watermark.

Komentar
Posting Komentar