Apotek


Malam jum'at kemarin, iya hari Kamis malam jum'at kemarin. Temanku meminta bantuan untuk menjemputnya dari perantauan karena mau pulang, rindu dengan isteri dan anak katanya. Dia lelaki kuat daripada anak tetangga yang masih menyusu. Dan aku senang punya teman seperti dia, tapi semoga teman saya tidak seperti dia semua. Karena kalau seperti dia semua, saya mau berteman dengan siapa karena harus merantau untuk menafkahi anak dan isterinya. Dan saya berangkat kira-kira jam 19.04 wib (waktu Indonesia bagian barat), karena dia bilang mau turun dari bis jam 21.04 wib. Dan aku mulai jalan dengan motor tentunya, ku lihat dunia malam itu lebih indah daripada siang karena tidak panas. Dan dalam perjalanan, aku melihat masih ada pohon, langit yang masih tinggi, warung, ada pasar malam, dan apotek. Aku mulai ingat harus membeli obat dan aku langsung mampir ke apotek. Terus aku sapa penjaganya.

"selamat malam kak"
"iya selamat malam ada yang bisa saya bantu mas?"
"iya kak, saya mau cari obat"
"cari obat apa ya mas?"
Terus aku berfikir obat apa ya, karena lupa dan cuma pura-pura lupa saja, saya tidak tahu mau ngapain di sana.
"saya lupa kak"
"coba diinget-inget lagi siapa tau ingat"

Dan aku mengikuti sarannya untuk mengingatnya atau lebih tepatnya cari alasan kenapa saya ke sana dan akhirnya aku ingat.
"iya kak sekarang aku ingat"
"iya, obat apa mas?"
"obat nyamuk kak"

Terus dia diam dengan muka tidak berekspresi, mungkin bisa jadi dia marah tapi tak apa marah asal aku tak dengar, lalu ia bilang,
"obat nyamuk mah gak ada di sini mas"
"katanya apotek itu tempat jualan semua obat"
"iya, tapi untuk obat nyamuk kami gak jual karena itu racun"
"kok racun sih kak"
"iya itu sebenarnya bukan obat, mas. Dia itu racun nyamuk, cuma namanya obat nyamuk"

Seandainya kamu ada di sana, lihatlah dia sedang menjelaskan begitu detail sehingga membuat saya harus bicara lagi.
"oh, pantesan, aku kemaren beli obat nyamuk di warung terus dikasih yang tulisannya ba*gon. Terus aku nyalakan obat nyamuknya lalu aku kasihkan ke nyamuk saya, rupanya pas saya lihat tadi, nyamuk saya pada pingsan kak, dan makanya aku ke sini cari obatnya kak atau penawar racun itu supaya nyamuk saya sembuh"

Dan dia konsisten tidak ada ketawa dalam pembicaraan kami atau mungkin dia ketawanya dalam hati, tidak apa-apa bagaimana pun dia, dia sudah menunjukkan sebagai penjaga yang baik
"oh, tapi di sini tidak ada obat untuk nyamuk atau binatang mas, tapi adanya untuk manusia"
"oh, okelah, kak. Terima kasih atas nasehatnya"
"iya mas, sama sama"

Aku langsung pergi, bukan malu, karena tak tau mau ngapain lagi di sana. Aku cuma ingin tau pendapat dia tentang saya, aku cuma ingin tau apa yang dia pikirkan tentang saya, biarlah dia berfikir apalah tentang saya dan aku rasa semua orang bebas berpendapat. Sendainya kalian ada di sana, ada dalam bagian cerita kami, mungkin lebih seru tapi rupanya tidak ada kalian di sana dan kemana kalian? Apa kalian ada di bagian bumi yang luas sehingga tidak bertemu denganku atau kalian ada di bagian planet Mars atau lebih tepatnya jalan Mars? Tapi tidak mengapalah, biarlah kami yang tau cerita itu, mungkin dia akan cerita ke temannya dan aku juga akan cerita pada kalian supaya adil. Walaupun kalian tidak ada di sana, kalian juga harus tahu dan harus tahu juga apa yang saya lakukan di bumi ini.

Edisi Kau Tahu Apa yang Ku.., oleh Manusia Baik.


Komentar

What's on?

Tentang Aku dan Sebuah Tragedi

Islamic Tolerance

Bukan Mahabarata

Andai Kata Dunia..

ISLAM: Kasih Sayang Bagi Semesta Alam