Sunyi


Malam indah ini ditemani ponsel yang sedang menyanyi Poppy Mercury,  judulnya Aku, Kau dan Dia. Aku tidak tau kenapa dia beryanyi Poppy? Apa karna sudah ku isi lagu itu, jadi otomatis ponsel ku akan menyanyikan itu walaupun aku tidak suka? Kenapa tidak dari dulu ponsel ini diciptakan lalu merekam dinosaurus, supaya aku tau apakah dinosaurus itu memang ada atau hanya ciptaan manusia belaka. Dan aku rasa itu tipuan manusia yang ingin menipu manusia. Ah, dasar. Sama-sama manusia tapi saling menipu dan membuatku heran, sama-sama hidup di bumi tapi tidak saling kenal. Aku tidak akan membahas banyak tentang dinosaurus karna aku juga tidak tau latar belakang dinosaurus. Dan jika aku tau, aku juga tidak akan cerita, kecuali kalian bayar, haha.

Polosnya aku ini jika harus minta bayaran sama kalian yang ingin tau dan itu hal lumrah. Pepatah lama mengatakan "ilmu itu mahal" dan aku tidak percaya. Ilmu itu gratis dari Tuhan memang untuk manusia, yang mahal itu gengsi manusia saja karna tidak ingin yang gratis. Jika kalian tidak percaya, aku bahkan tertawa haha. Dan sekarang sedang menulis ini dalam keadaan kenyang, karna sudah makan. Ku kira manusia itu bisa tenang ketika sudah kenyang. Dan sekarang Rabu malam, temanku pernah bilang, harusnya kau nulis tentang semua hari biar ada baiknya”. Haha, temanku memang begitu. Dia ingin membuatku repot, tapi tidak ku hiraukan.

Bagus juga, dari pada menganggur? Dan kurasa lebih enak menganggur. Aku hanya menulis apa yang ingin ku tulis, walaupun kalian tidak suka tapi tak apa. Aku tidak butuh belas kasihan kalian, dan aku juga sudah kenyang sekarang. Tidak perlu repot-repot mencari makanan seperti monyet. Walaupun sudah punya tapi tetep cari buat besok katanya, padahal kehidupannya sudah dijamin Tuhan, masih saja takut mati kelaparan. Ah, dasar monyet tidak bisa berfikir. Dan jika bisa berfikir, dia akan disebut manusia yang berbulu, bukan berbulu domba karna dia bukan srigala.

Semua tulisanku sebenarnya ingin ku jadikan buku yang berjudul "Manfaatul Ngeramput" tapi aku merasa tidak pantas. Aku bukan Kahlil Gibran, penyair terkenal dengan puisi-puisinya yang bagus, yang masih dipakai sampai sekarang walaupun orangnya sudah ada di alam lain. Dan "aku rasa Kahlil Gibran mempunyai kesalahan dengan dia tidak menikah dan dia tidak punya keturunan untuk meneruskan karya-karyanya yang bagus". Ah, dasar. Cerdasnya tidak mau dibagi-bagi. Ku kira bukan pelit, mungkin karna dia tidak ingin. Aku tidak akan membahas banyak tentang Kahlil Gibran karena aku bukan anaknya yang harus menceritakan semua latar belakangnya. Biarlah karyanya tetap ada di bumi, agar semua orang tahu jika di bumi ini pernah ada orang hebat seperti Kahlil Gibran.

Selamat jalan Kahlil Gibran dan selamat malam untuk kalian yang sudah susah payah mau membaca ini. Terimakasih, kalian sungguh baik sudah mau membaca, dan tidak marah. Kenapa harus marah? Walaupun marah aku juga gak akan denger.

Wassalam,
Edisi Sunyi tapi Tak Senyap, oleh Manusia Baik.

Komentar

What's on?

Tentang Aku dan Sebuah Tragedi

Islamic Tolerance

Bukan Mahabarata

Andai Kata Dunia..

ISLAM: Kasih Sayang Bagi Semesta Alam