Semi


I am Semi.
?
Hanya itu yang ditulis oleh Watermark, dan ia mengizinkanku untuk melanjutkannya. Kupikir ia memiliki –terlalu- banyak ide hingga terlampau sulit tuk menuangkannya. Sepertinya aku mulai paham akan makna Watermark and Waterline, yah, jika aku tidak salah. Kami cukup banyak berbagi mengenai permasalahan yang ada. Begitulah realita, semakin lebar kita membuka mata maka semakin banyak problematika yang tampak. Wajar kan jika dulu aku memutuskan untuk tutup mata, telinga, dan rasa? Tapi beruntung seseorang menyadarkanku, tak seharusnya kamu begitu.
Kami memiliki banyak impian, meskipun banyak pula yang berguguran. Kalian pikir bermimpi itu mudah? Tanpa pengalaman dan kejadian yang menyentuh hati, maka sulit untuk menciptakan mimpi. Apalagi mewujudkannya?
Musim panas membawa semangat membara, dimana mimpimu bermunculan meski terpercik pemantik api yang kecil sekalipun. Seolah bayangan masa depan yang gemilang ada di depan mata. Namun angin bertiup dan membawa kegetiran, perlahan mimpimu jatuh berguguran. Melayang tak tentu rudu menyertai pikiranmu yang meredup. Kau tak tahu bagaimana cara mengumpulkannya lagi. Berdiam diri di dalam kamar, melingkupi diri di balik kain wol berlapis, menikmati hangatnya perapian. Tubuh mungilmu akan tertimbun salju yang tebal apabila melangkah keluar. Otakmu turut membeku seraya pemandangan bernuansa biru padam. Tapi kau tak ingin terpuruk terlalu lama, kau yakin akan adanya sinar jingga menghangatkan. Menantinya di tepi jendela, menempelkan jari mungilmu di kaca, kembali menuliskan mimpimu sambil berdoa.
Jangan pernah menyalahkan angin, ketahuilah bahwa ia yang membuat mimpimu semakin besar. Angin tak mengenyahkan, namun ia menggiring mimpi mengitari dunia dan melihat realita yang ada. Luas. Rupanya pemikiranmu lah yang terlalu sempit apabila dibandingkan dengan pengetahuan angin yang peduli padamu, pada mimpimu. Akhirnya ia kembali membawa jingga yang kau impikan, pilihannya, akankah kau menanti atau berpaling hati?

Edisi Gulana Gundah 4 Musim, oleh Watermark dan Calon Sarjanawati.

Komentar

What's on?

Tentang Aku dan Sebuah Tragedi

Islamic Tolerance

Bukan Mahabarata

Andai Kata Dunia..

ISLAM: Kasih Sayang Bagi Semesta Alam