KRISTEN: Cinta Kasih Pada Sesama

oleh Aida Harfitta Nurulinda 

Tidak jauh berbeda dengan tulisan sebelumnya mengenai Islam, saling mencintai dan mengasihi sesama adalah hukum kedua dari ajaran Kristen. Dalam Islam, hukum pertama adalah hablu minallah (hubungan dengan Tuhan). Dalam Kristen pun demikian, Yesus Kristus menerangkan bahwasanya hukum yang terutama dalam hukum Taurat adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi, dan segenap kekuatan.

Kasih kepada sesama menjadi bagian yang penting. Banyak ayat dalam Alkitab yang menganjurkan cinta kasih. Salah satunya dalam Markus 12:31, Dan hukum yang kedua ialah: ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri’. Tidak ada hukum lain yang lebih utama daripada kedua hukum ini.

Mengutip dari buku The History of Religion karya Allan Menzies, bahwa, “Agama Yesus, oleh karena itu adalah agama cinta saja. Sifat ilahi diwujudkan dalam cinta, dan dorongan yang dikomunikasikan agama, hanya dorongan untuk dicintai dan mencintai.”

Sifat cinta kasih menjadi hal yang amat penting, terlebih apabila kita tinggal di negara majemuk. Gesekan kecil dapat menyebabkan konflik besar yang merembet ke mana-mana. Memang, tanpa disadari, konflik bisa saja muncul karena kesalahpahaman dan ketersinggungan. Maka dari itu, perlu adanya upaya untuk saling memahami perbedaan serta pengendalian emosi yang baik agar gesekan kecil tidak menyulut api yang lebih besar.

Konsep cinta kasih yang diajarkan oleh Yesus Kristus apabila diterapkan, tentunya akan membawa kedamaian serta meminimalisir perselisihan. Saya sering berkomunikasi dengan mendiang Pendeta GPdI, saat itu kami membicarakan perkara ucapan Ustadz Abdul Somad (UAS) bahwa ada jin kafir di dalam salib. Sembari bercanda, beliau menyampaikan bahwa umat Kristen (terutama jamaah GPdI yang dikelola) tidak marah dengan pernyataan itu. Mereka tidak berniat melaporkan ucapan UAS sebab mereka mengasihi kami (kaum Muslim).

Mencintai sesama manusia berarti mencintai keadilan, tidak saling membedakan, dan memberi hak/kebebasan sebagaimana mestinya. Terakhir, mengutip dari buku Kata Bersama Antara Muslim dan Kristen yang diterbitkan oleh Gadjah Mada University Press, yakni, “Gabungan penganut Islam dan Kristen melampaui separuh penduduk dunia. tanpa perdamaian dan keadilan antara dua komunitas ini, tak akan ada perdamaian dunia yang sesungguhnya.”

 

 

Komentar

What's on?

Tentang Aku dan Sebuah Tragedi

Islamic Tolerance

Andai Kata Dunia..

Bukan Mahabarata

Seram